Mahasiswa Peternakan UNDIP Lakukan Edukasi Pembuatan Yoghurt kepada Peternak Kambing Perah di Desa Getas

Avatar photo
Para peternak kambing perah di Dusun Truko, Desa Getas, tampak antusias menyimak penjelasan tentang manfaat dan proses pembuatan yoghurt dari susu kambing dalam kegiatan sosialisasi yang dipandu oleh mahasiswa KKN Tim II IDBU 49 Universitas Diponegoro, Rabu (23/7/2025).

NASIONALISME.NET, KENDAL – Sebagai bagian dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik IDBU Universitas Diponegoro, mahasiswa S1 Peternakan yang tergabung dalam TIM 49 melaksanakan sosialisasi pembuatan yoghurt dari susu kambing perah di 84 Farm, Dusun Truko, Desa Getas, Kecamatan Singorejo, Kabupaten Kendal.

Kegiatan ini merupakan salah satu program utama yang dirancang untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peternak lokal dalam mengolah hasil ternak menjadi produk bernilai tambah.

Tommi Azhar, mahasiswa S1 Peternakan Universitas Diponegoro, memaparkan secara langsung langkah-langkah pembuatan yoghurt kambing serta penjelasan mengenai manfaat dan risikonya kepada 15 peternak lokal dalam sesi edukasi di 84 Farm, Desa Getas, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal.

Sosialisasi ini dihadiri oleh 15 peternak kambing perah dari Desa Getas yang secara antusias mengikuti setiap sesi. Materi yang disampaikan meliputi pengertian, Sejarah, langkah-langkah pembuatan yoghurt, nutrisi, serta manfaat yoghurt. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan pemahaman tentang manfaat ekonomi dari diversifikasi produk susu kambing, yang berpotensi meningkatkan pendapatan peternak secara berkelanjutan.

Dalam sesi tanya jawab, muncul pertanyaan dari salah satu peserta bernama Pak Wahono, yang menanyakan: “Apakah ada efek negatif jika minum yoghurt?” Pertanyaan tersebut ditanggapi langsung oleh Tommi, mahasiswa KKN Peternakan, yang menjelaskan bahwa meskipun yoghurt dikenal memiliki banyak manfaat kesehatan seperti mendukung pencernaan dan meningkatkan imunitas, konsumsi yoghurt juga bisa menimbulkan efek negatif pada kondisi tertentu.

“Minum yoghurt memang bermanfaat, namun bisa menimbulkan efek negatif pada beberapa orang. Misalnya, bagi penderita intoleransi laktosa, yoghurt dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti kembung, mual, atau diare.

Sementara itu, orang yang memiliki alergi terhadap susu sapi/kambing bisa mengalami reaksi alergi seperti ruam, gatal, atau sesak napas.

Konsumsi yoghurt yang tinggi gula tambahan juga berisiko meningkatkan kadar gula darah. Selain itu, bagi sebagian orang yang sensitif terhadap asam, yoghurt bisa memicu gejala asam lambung, terutama jika dikonsumsi saat perut kosong,” jelas Tommi di hadapan para peternak.

Penyampaian informasi tersebut bertujuan untuk memberi pemahaman yang menyeluruh kepada peternak, tidak hanya soal cara membuat yoghurt, tetapi juga bagaimana mengonsumsi dan memasarkan produk tersebut secara aman dan bertanggung jawab. Peternak juga diberikan tips dalam memilih jenis yoghurt yang sesuai dengan kebutuhan konsumen, termasuk yoghurt plain dan rendah gula, yang lebih ramah bagi penderita diabetes atau asam lambung.

Program ini merupakan bagian dari upaya pengembangan kapasitas peternak dalam kerangka Integrated Farming, yakni integrasi antara budidaya ternak dan pengolahan hasil ternak untuk meningkatkan nilai ekonomi dan keberlanjutan peternakan di tingkat desa.

Dengan keterampilan baru dalam pembuatan yoghurt, diharapkan peternak kambing perah di Desa Getas dapat memperluas produk usahanya dari hanya menjual susu segar menjadi produk olahan yang memiliki daya saing lebih tinggi di pasaran. Kegiatan ini juga mencerminkan semangat kolaboratif antara perguruan tinggi dan masyarakat desa dalam membangun kemandirian pangan dan ekonomi lokal, sebagaimana menjadi fokus utama KKN Tematik IDBU di wilayah tersebut.

Penulis : Tommi Azhar
Program Studi : Peternakan
Fakultas : Peternakan dan Pertanian
DPL : drh. Ikania Agusetyaningsih, M.Pt.
Preview : drh. Ikania Agusetyaningsih, M.Pt.
Lokasi : Desa Getas, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal