Mahasiswa KKN UNDIP Gelar Edukasi Strategi Optimasi Produksi bagi UMKM Keripik Tempe

Avatar photo
Foto bersama Ibu Aliyya salah satu pelaku UMKM keripik tempe di Kelurahan Penggaron Kidul, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang sambil menunjukkan buku saku yang diberikan usai kegiatan pada Senin (21/07/2025).

NASIONALISME.NET, SEMARANG — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim IDBU 86 Kelompok 5 Universitas Diponegoro (UNDIP) memberikan pelatihan kepada pelaku UMKM keripik tempe di Kelurahan Penggaron Kidul, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang pada Senin (21/07/2025) melalui sosialisasi bertema “Optimasi Produksi Menggunakan Program Linear”. Kegiatan ini bertujuan membantu pelaku usaha meningkatkan efisiensi produksi dan keuntungan melalui pendekatan matematika terapan.

Program linear merupakan metode perhitungan matematis yang digunakan untuk menentukan strategi produksi terbaik dengan mempertimbangkan berbagai keterbatasan seperti bahan baku, waktu, dan modal.

Melalui model ini, pelaku UMKM dapat menentukan kombinasi produk yang paling menguntungkan dengan sumber daya yang terbatas.

Dalam sosialisasi tersebut, mahasiswa menjelaskan secara sistematis langkah-langkah optimasi produksi, mulai dari menentukan tujuan (misalnya memaksimalkan keuntungan), merumuskan variabel keputusan (jumlah produksi), menyusun fungsi objektif, hingga menetapkan kendala seperti ketersediaan tepung dan minyak goreng.

Model matematika yang terbentuk kemudian diselesaikan menggunakan bantuan software Python melalui Google Colaboratory.

Sebagai bagian dari kegiatan, pelaku UMKM juga menerima buku saku yang berisi penjelasan materi serta kode QR yang dapat dipindai untuk langsung mengakses link ke file Google Colaboratory.

Dengan demikian, pelaku usaha dapat mencoba langsung simulasi optimasi produksi berdasarkan data dan kebutuhan masing-masing.

Sebagai contoh konkret, jika pelaku UMKM memiliki 10 kg tepung dan 20 liter minyak goreng, hasil optimasi menunjukkan bahwa strategi terbaik adalah memfokuskan seluruh sumber daya untuk memproduksi keripik tempe sebanyak 80 unit guna memperoleh keuntungan maksimal sebesar Rp320.000.

Pendekatan ini dapat dengan mudah disesuaikan untuk UMKM lain, dengan memperhitungkan bahan baku dan sumber daya lainnya.

Kegiatan ini mendapat antusiasme tinggi dari pelaku UMKM setempat. Mereka mengaku terbantu dengan pendekatan logis dan berbasis data yang ditawarkan.

“Selama ini saya melakukan produksi berdasarkan kebiasaan, sekarang jadi tahu cara hitung-hitungan supaya lebih untung,” ungkap Bu Aliyya selaku pelaku UMKM keripik tempe.

Dengan pelatihan ini, mahasiswa KKN UNDIP berharap UMKM lokal dapat tumbuh lebih efisien, kompetitif, dan berdaya saing di tengah tantangan ekonomi saat ini.