Cegah Penyakit Sebelum Terlambat! Mahasiswa Fakultas Kedokteran KKN-T Tim 105 UNDIP Ajak Guru di MTs Infarul Ghoy Waspadai “Silent Killer”

Avatar photo
WhatsApp Image 2025-08-04 at 12.33.21_94a3ea94

NASIONALISME.NET, SEMARANG — Mahasiswa Universitas Diponegoro yang tergabung dalam Tim Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) kelompok 1 tim 105 melaksanakan kegiatan monodisiplin atau pengabdian masyarakat di MTs Infarul Ghoy, pada Selasa, 15 Juli 2025.

Mengusung tema “Kenali dan Kendalikan Kolesterol, Asam Urat, Gula Darah, dan Hipertensi”, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kesehatan serta layanan pemeriksaan kesehatan kepada guru, dengan fokus pada empat penyakit tidak menular yang umum terjadi di masyarakat, yaitu asam urat, gula darah tinggi (diabetes), kolesterol tinggi, dan hipertensi. Kegiatan ini menjadi wujud nyata implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat.

Sesi penyuluhan kesehatan dibuka dengan pemaparan materi oleh Bergas Putra Aji, yang menjelaskan secara sistematis mengenai empat penyakit degeneratif utama.

Ia menyampaikan bahwa asam urat merupakan kondisi yang terjadi akibat tingginya kadar asam urat dalam darah yang mengendap di persendian, umumnya disebabkan oleh konsumsi makanan tinggi purin seperti jeroan, daging merah, dan makanan laut. Penyakit ini sering ditandai dengan nyeri dan bengkak pada persendian, terutama di bagian jempol kaki.

Selain itu kami juga menyoroti pentingnya menjaga kadar gula darah dalam batas normal, mengingat diabetes melitus menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Kadar gula darah yang terus-menerus tinggi dapat merusak pembuluh darah dan organ vital, seperti ginjal dan mata.

Ia menambahkan bahwa kolesterol tinggi, khususnya kolesterol LDL (low-density lipoprotein), berkontribusi terhadap penyumbatan pembuluh darah yang berujung pada serangan jantung dan stroke. Sementara itu, hipertensi atau tekanan darah tinggi dikenal sebagai “silent killer” karena seringkali tidak bergejala, namun dapat berakibat fatal jika tidak dikendalikan sejak dini.

Materi edukasi disampaikan dengan pendekatan visual dan interaktif menggunakan media leaflet informatif yang dibagikan kepada seluruh peserta. Leaflet tersebut berisi penjelasan singkat mengenai definisi masing-masing penyakit, faktor risiko, serta tips pencegahan dan gaya hidup sehat yang dapat diterapkan sehari-hari.

Dengan bahasa yang sederhana namun tetap akurat secara medis, materi ini diharapkan dapat meningkatkan literasi kesehatan masyarakat dan membentuk kesadaran kolektif tentang pentingnya deteksi dini.

Usai sesi edukasi, kegiatan dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan gratis (medical check-up) bagi Guru Infarul Ghoy yang dipandu oleh Bergas Putra Aji dan Silvina Kholida Zahra sebagai pelaksana pemeriksaan lapangan. Pemeriksaan mencakup pengukuran tekanan darah, kadar gula darah sewaktu, kolesterol total, dan asam urat menggunakan alat portabel.

Setiap peserta mendapatkan lembar hasil pemeriksaan secara personal yang kemudian dijelaskan secara singkat oleh kami mengenai makna hasil tersebut dan saran lanjutan yang perlu diambil, baik berupa perubahan gaya hidup maupun rujukan medis jika diperlukan.

Salah satu peserta, seorang guru yang mengikuti pemeriksaan, menyampaikan, “Kemarin sudah ada cek kesehatan juga mbak, tapi belum lengkap, hanya cek tekanan darah dan gula darah.” Pernyataan ini menunjukkan bahwa kegiatan KKN-T ini memberikan tambahan manfaat dengan cakupan pemeriksaan yang lebih komprehensif dan terintegrasi dengan penyuluhan kesehatan. Banyak peserta yang merasa terbantu untuk mulai mengevaluasi pola makan serta kebiasaan harian yang selama ini diabaikan.

Kegiatan ini tidak hanya memberikan pelayanan kesehatan, tetapi juga menjadi momentum penting untuk membangun kesadaran preventif di kalangan masyarakat. Dengan metode yang komunikatif, partisipatif, dan berbasis kebutuhan lokal, kegiatan ini membuktikan bahwa keterlibatan mahasiswa dalam pengabdian masyarakat dapat memberikan dampak konkret bagi peningkatan derajat kesehatan.

Harapannya, kegiatan serupa dapat menjadi program berkelanjutan yang melibatkan berbagai elemen masyarakat dan pemangku kepentingan di tingkat kelurahan dan pendidikan di Kelurahan Plamongansari, guna mewujudkan tenaga pendidik yang lebih sehat dan tanggap terhadap risiko penyakit degeneratif.