Berita  

Mahasiswi KKN UNDIP Gelar Pelatihan Komunikasi Efektif bagi Remaja Desa Getas

Avatar photo
Mahasiswi Tim II KKN Tematik-IDBU 49 Universitas Diponegoro mengadakan program Pelatihan Komunikasi Efektif bagi Remaja Desa Getas pada Sabtu, 26 Juli 2025.

NASIONALISME.NET, TEMANGGUNG — Shania Rahmatunnisa Eryan, mahasiswi Sastra Inggris Universitas Diponegoro yang tergabung dalam Tim II KKN Tematik-IDBU 49 Tahun 2025, mengadakan program Pelatihan Komunikasi Efektif bagi Remaja Desa Getas pada Sabtu malam (26/7/2025). Kegiatan ini dilaksanakan di Posko Perempuan, Dusun Jolinggo, Desa Getas, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung, dan dihadiri oleh sekitar 20 peserta dengan rentang usia 17 hingga 25 tahun.

Program pelatihan ini merupakan salah satu bentuk kontribusi nyata mahasiswa KKN dalam rangka pengembangan potensi pemuda desa. Kegiatan ini dirancang untuk membekali remaja dengan keterampilan dasar komunikasi, khususnya kemampuan berbicara di depan umum (public speaking) yang kerap menjadi tantangan bagi banyak orang, terutama generasi muda yang masih dalam tahap membangun kepercayaan diri.

Pelatihan berlangsung secara interaktif dan komunikatif. Materi yang disampaikan mencakup berbagai aspek penting dalam komunikasi efektif, seperti teknik menyampaikan gagasan secara jelas, penggunaan bahasa tubuh yang tepat, pengelolaan intonasi suara, serta strategi membangun koneksi dengan audiens. Selain itu, peserta juga diajak memahami struktur penyampaian yang baik dalam presentasi, mulai dari pembukaan, isi, hingga penutup.

Kegiatan ini tidak hanya berisi pemaparan materi, tetapi juga disertai dengan sesi diskusi terbuka dan latihan praktis yang membuat peserta lebih aktif terlibat. Salah satu peserta, Arya, menyampaikan pertanyaan mengenai bagaimana mempersiapkan mental ketika sudah memiliki skill public speaking namun tetap merasa grogi.

Menanggapi hal tersebut, Shania menjelaskan bahwa rasa grogi, cemas, atau takut saat akan berbicara di depan umum adalah hal yang sangat wajar, karena pada dasarnya manusia memiliki dorongan untuk menghindari penilaian sosial. Namun, menurutnya, hal tersebut tidak boleh menjadi alasan untuk merasa tidak mampu.

“Grogi itu manusiawi, bahkan pembicara profesional pun bisa merasakannya. Tapi jangan sampai rasa takut itu membuat kita berpikir bahwa kita tidak cukup baik. Justru saat kita tetap tampil dan mencoba meskipun dengan rasa gugup itu, di situlah letak keberanian dan awal dari public speaking yang baik,” jelasnya saat menjawab pertanyaan peserta.

Program ini terselenggara atas kerja sama dengan Karang Taruna Desa Getas yang turut mendukung pelaksanaan kegiatan serta membantu dalam mengoordinasikan peserta. Keberagaman latar belakang peserta, mulai dari pelajar SMA hingga pemuda yang telah bekerja, memberikan warna tersendiri dalam pelatihan ini dan memperkaya diskusi yang berlangsung.

Pelatihan berlangsung selama kurang lebih satu jam dan mendapatkan respons yang sangat positif dari peserta. Banyak dari mereka merasa senang mendapatkan materi yang aplikatif dan sesuai dengan tantangan komunikasi yang sering mereka alami di kehidupan sehari-hari. Peserta juga berharap kegiatan seperti ini dapat dilakukan secara rutin agar mereka bisa terus mengasah kemampuan komunikasi mereka.

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian program pengabdian Tim II KKN Tematik-IDBU 49 2025 yang berlangsung selama 3 minggu di Desa Getas. Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya menjalankan peran sebagai pelaku pengabdian, tetapi juga sebagai fasilitator yang mendorong tumbuhnya potensi dan rasa percaya diri dalam diri pemuda desa.