Mahasiswa KKN Undip Olah Daun Kelor jadi Herbal Tea sebagai Antidiabetes!

Avatar photo
Agasta Davenda, mahasiswa KKN Undip, menjelaskan cara pengolahan tanaman obat keluarga (TOGA) sebagai antidiabetes kepada ibu-ibu di Kelurahan Ngemplak Simongan, Semarang. Pemaparan ini berfokus pada manfaat daun kelor.

NASIONALISME.NET, SEMARANG – Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro (Undip) menggelar berbagai kegiatan yang inovatif dan mengedukasi di Kelurahan Ngemplak Simongan. Salah satu program yang berhasil menarik perhatian warga adalah kegiatan inovatif yang memadukan kearifan lokal dan ilmu pengetahuan modern dengan judul “Edukasi Cara Pengolahan Tanaman Obat Keluarga dengan Potensi Antidiabetes” yang diselenggarakan oleh Agasta Davenda, mahasiswa S1 Farmasi, Fakultas Kedokteran (FK) Undip yang berasal dari Kelompok 1 KKN-T 112.

Kegiatan ini diselenggarakan pada hari Sabtu, 2 Agustus 2025 di Taman TOGA RT 05/RW 01, Ngemplak Simongan dan berjalan dengan suasana hangat, serta penuh antusiasme dari warga sekitar.

Melalui kegiatan ini, warga tidak hanya memperoleh pemaparan materi mengenai pengolahan dan pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA) sebagai antidiabetes secara teoritis, namun juga ikut terlibat dalam demonstrasi pengolahannya menjadi herbal tea yang dapat diterapkan dengan mudah di rumah.

Mahasiswa KKN Undip membimbing ibu-ibu di Kelurahan Ngemplak Simongan, Semarang, dalam praktik membuat herbal tea dari daun kelor. Program ini bertujuan meningkatkan kesadaran warga akan manfaat TOGA sebagai minuman sehat.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai manfaat daun kelor sebagai salah satu tanaman obat keluarga yang dapat membantu mencegah dan mengobati diabetes, mengajarkan cara pengolahannya dengan baik dan benar menjadi herbal tea untuk memastikan keamanan serta kualitasnya, serta meningkatkan kesadaran warga terhadap pentingnya pencegahan diabetes melalui pemanfaatan TOGA.

Partisipan pada kegiatan ini terdari dari ibu-ibu warga RT 05/ RW 01, Ngemplak Simongan, yang juga sebelumnya secara rutin telah ikut serta dalam perawatan Taman TOGA di lingkungan tersebut. Kegiatan dimulai dengan sambutan pembuka dari penyelenggara pada pukul 16.00 WIB.

Kemudian dilanjutkan dengan partisipan yang menyimak pemaparan materi melalui media edukasi poster. Selanjutnya, dilakukan demonstrasi pengolahan daun kelor menjadi herbal tea. Herbal tea yang dibuat berbahan dasar daun kelor, jeruk nipis untuk menambah efek segar, dan juga daun pandan untuk menutupi bau yang kurang sedap, serta dapat ditambahkan madu secukupnya.

Warga terlihat sangat tertarik dalam mengikuti setiap tahapan pembuatan, mulai dari penimbangan bahan sesuai formula, pengemasan ke dalam tea bag, kemudian dilanjutkan dengan menyeduh herbal tea bersama-sama. Kemudian, acara ditutup dengan pengisian kuesioner dan foto bersama sebagai dokumentasi.

Antusiasme warga terlihat jelas sejak awal acara, partisipan sangat responsif dan aktif bertanya pada saat kegiatan. Beberapa ibu-ibu mengaku kagum karena selama ini daun kelor hanya digunakan sebagai sayur, tanpa tahu bahwa daunnya bisa diolah menjadi herbal tea yang nikmat.

“Rasanya enak dan menyegarkan, aroma dari daun kelornya tidak begitu menyengat, kalau manfaatnya baik untuk kesehatan, nanti saya mau rutin membuatnya di rumah,” ujar salah satu warga bernama Bu Ratna sambil tersenyum.

Bahkan banyak juga partisipan yang meminta untuk membawa pulang hasil dari pembuatan herbal tea yang masih dikemas dalam tea bag untuk dapat diseduh dan dibagikan kepada keluarga di rumah.

Sebagai penyelenggara, Agasta berharap kegiatan ini dapat menjadi langkah awal dalam meningkatkan kesadaran warga terhadap pentingnya pencegahan diabetes melalui cara sederhana dengan memanfaatkan tanaman obat keluarga yang ada di sekitar.

Dengan adanya kegiatan ini, daun kelor yang dulunya sering tidak dilirik, kini memiliki nilai baru sebagai minuman sehat yang dapat membantu mencegah diabetes. Inovasi sederhana ini diharapkan menjadi inspirasi untuk terus menggali potensi lokal demi kesehatan bersama.