NASIONALISME.NET, SEMARANG – Dalam rangka mewujudkan lingkungan yang sehat, bersih, dan berkelanjutan, Tim 77 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) Kelompok 5 melaksanakan program kerja sosialisasi edukasi lingkungan di SDN Kaligawe. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat, 8 Agustus 2025, dan diikuti oleh siswa-siswi kelas I hingga VI serta guru pendamping.
Kegiatan ini mengangkat empat materi utama yang saling berkaitan dalam membentuk pola hidup ramah lingkungan, yaitu akuaponik, sanitasi, pemilahan sampah, dan biopori.
1. Akuaponik: Pertanian Modern Ramah Lingkungan
Materi pertama yang diperkenalkan adalah akuaponik, yaitu sistem pertanian yang menggabungkan budidaya ikan dan tanaman dalam satu ekosistem. Pemaparan materi disampaikan oleh Evan Hastia Parlinggoman Pardede. Dalam penjelasannya, Evan memberikan wawasan bahwa menanam sayuran tidak harus memerlukan lahan luas, melainkan bisa dilakukan secara vertikal dan hemat air.
2. Sanitasi: Mencegah Penyakit dengan Kebiasaan Bersih
Materi kedua adalah sanitasi, yang disampaikan oleh Crystal Jove Nicoline. Jove mengajak siswa untuk memahami pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan sebagai langkah pencegahan berbagai penyakit. Dalam sesi ini, dilakukan simulasi cara mencuci tangan yang benar menggunakan sabun dan air mengalir, serta penjelasan mengenai kebersihan toilet sekolah, dan penyediaan tempat sampah yang memadai. Dengan penyampaian interaktif, siswa dapat memahami bahwa sanitasi yang baik berpengaruh langsung pada kesehatan mereka.
3. Pemilahan Sampah: Langkah Awal Mengurangi Pencemaran

Materi ketiga membahas pemilahan sampah berdasarkan jenisnya: organik, anorganik, dan B3 (bahan berbahaya dan beracun). Sesi ini dipandu oleh Thania Naura Afifa yang menjelaskan pentingnya memilah sampah sejak dari sumbernya, serta memberikan contoh nyata jenis-jenis sampah.
Siswa kemudian diajak melakukan praktik langsung menempatkan sampah ke dalam tempat sampah yang sesuai. Tujuannya adalah membiasakan mereka memilah sampah sejak dini, sehingga sampah organik dapat diolah menjadi kompos, sedangkan sampah anorganik dapat didaur ulang.
4. Biopori: Solusi Sederhana untuk Menyerap Air Hujan

Materi terakhir adalah pembuatan lubang resapan biopori, yang disampaikan oleh Hanif Herofa, Nur Mardiani, dan Revina Natasya. Ketiganya memaparkan manfaat biopori untuk meningkatkan daya serap tanah terhadap air hujan, mengurangi genangan, serta menjadi tempat pengomposan alami.
Selain itu, pada hari Senin (11/8) telah dilakukan penanaman biopori di area sekolah, kemudian mengajak siswa untuk mengisinya dengan sampah organik seperti daun kering dan sisa makanan. Dengan begitu, mereka memahami bahwa biopori dapat mengurangi sampah organik dan menjaga kelestarian tanah.
Dosen Pembimbing Lapangan, Priyo Nugroho Parmantoro S.T., M. Eng, menyampaikan bahwa edukasi lingkungan di sekolah merupakan langkah strategis karena anak-anak dapat menjadi agen perubahan di keluarga dan masyarakat. “Jika anak-anak sudah paham pentingnya menjaga lingkungan, mereka akan membawa kebiasaan baik ini ke rumah dan mempengaruhi orang di sekitarnya,” ujarnya.
Sosialisasi edukasi lingkungan di SDN Kaligawe ini menjadi bagian dari rangkaian program kerja KKN Undip Kelompok 5 Tim 77 yang berfokus pada peningkatan kesadaran lingkungan masyarakat. Dengan materi akuaponik, sanitasi, pemilahan sampah, dan biopori yang disampaikan oleh mahasiswa, diharapkan siswa dapat menerapkan pengetahuan ini dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan ini sejalan dengan visi KKN Undip untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, tidak hanya melalui infrastruktur fisik, tetapi juga melalui edukasi dan pemberdayaan.