Mahasiswa KKN-T Tim 118 Undip Bersama Siswa di MA Al Fikri Semarang Melakukan Pembuatan Tempat Sabun Cuci Tangan dari Botol Plastik sebagai Upaya Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Avatar photo
Gambar Reportase Monodisiplin
Penyampaian Materi Langkah Mencuci Tangan Sesuai Standar WHO

NASIONALISME.NET, SEMARANG – Pada hari Jumat, 18 Juli 2025 telah terlaksana program monodisiplin atau sosial kemasyarakatan dengan judul Pembuatan Tempat Sabun Cuci Tangan dari Botol Plastik Sebagai Upaya Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Kegiatan ini dilaksanakan pada pukul 09.30 – 11.30 WIB di Ruang Kelas 10 lantai 3 MA Al-Fikri, Kelurahan Sambiroto, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang. Kegiatan program monodisiplin atau sosial kemasyarakatan diusung oleh mahasiswa KKN-T 118 Kelompok 1 dari Program Studi Farmasi yaitu Ahla Amanina. Tujuan dilakukan program ini adalah meningkatkan kesadaran dan praktik perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di Madrasah Aliyah Al-Fikri melalui pelatihan dan praktik pembuatan produk Tempat Sabun Cuci Tangan dari Botol Plastik. Tempat sabun cuci tangan dibuat dengan botol yang dikemas secara menarik sehingga dapat digunakan secara berkelanjutan oleh siswa di Madrasah Aliyah Al-Fikri. Kegiatan ini diharapkan dapat mendukung siswa dalam menerapkan gaya hidup bersih dan sehat melalui edukasi yang interaktif dan aplikatif.

 

Penyakit kulit seperti gatal-gatal kian meningkat di Madrasah Aliyah Al-Fikri. Hal tersebut dapat terjadi karena kurangnya kesadaran dalam meningkatkan hidup sehat dalam diri siswa. Sebagai upaya mendukung perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan sekolah, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Diponegoro menginisiasi sebuah kegiatan edukatif dan inovatif di MA Al-Fikri Semarang. Kegiatan ini mengangkat tema kesehatan tangan sebagai langkah preventif terhadap penyebaran penyakit, dengan fokus pada praktik mencuci tangan sesuai standar World Health Organization (WHO).

Kegiatan ini diawali dengan pelaksanaan pre-test kepada siswa kelas 10 MA Al-Fikri. Pre-test tersebut berisi soal-soal pemahaman seputar pentingnya mencuci tangan yang benar sesuai standar WHO. Tujuan dari pre-test ini adalah untuk mengukur sejauh mana pengetahuan awal siswa mengenai pentingnya mencuci tangan dan langkah-langkah yang tepat sebelum diberikan edukasi lebih lanjut.

Setelah pelaksanaan pre-test, mahasiswa KKN-T memberikan penyampaian materi dengan judul “Langkah Mencuci Tangan Sesuai Standar WHO”. Materi ini disampaikan secara interaktif dengan bantuan media presentasi dan demonstrasi langsung agar siswa dapat memahami praktik yang benar, mulai dari membasahi tangan, menggunakan sabun, menggosok seluruh permukaan tangan, hingga membilas dan mengeringkan tangan dengan benar.

Kegiatan edukasi ini tidak hanya bersifat teoritis, namun juga dilengkapi dengan praktik langsung dan inovasi menarik, yaitu pembuatan tempat sabun cuci tangan dari botol plastik bekas. Inovasi ini menjadi salah satu bentuk penerapan prinsip daur ulang sekaligus penguatan nilai-nilai hidup sehat yang ramah lingkungan.

Proses pembuatan tempat sabun dilakukan langsung oleh para siswa kelas 10 dengan bimbingan dari mahasiswa KKN-T. Langkah pertama yang dilakukan adalah melepaskan label kemasan dari botol plastik bekas. Setelah itu, bagian samping bawah botol dilubangi menggunakan cutter, yang kemudian menjadi tempat pemasangan sedotan sebagai saluran sabun.

Keterangan: Praktik Pembuatan Tempat Sabun Cuci Tangan Oleh Siswa Kelas 10 MA Al-Fikri

Setelah sedotan dimasukkan ke dalam lubang tersebut, sisi sampingnya direkatkan menggunakan lem tembak agar tidak bocor. Tahapan selanjutnya adalah menghias botol menggunakan cat akrilik dan kuas, siswa bebas mengekspresikan kreativitas mereka dalam mendesain botol sabun masing-masing. Botol yang telah dicat kemudian dijemur hingga kering sempurna.

Keterangan: Hasil Tempat Sabun Cuci Tangan Oleh Siswa Kelas 10 MA Al-Fikri

Setelah semua tahapan selesai, tempat sabun hasil karya siswa diletakkan di wastafel lantai 3 sekolah, dan masing-masing diisi dengan sabun cuci tangan cair. Kehadiran tempat sabun ini diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan fasilitas mencuci tangan di sekolah sekaligus mengajak siswa untuk lebih sadar akan pentingnya kebersihan tangan dalam kehidupan sehari-hari.

Keterangan: Penempatan Tempat Sabun Cuci Tangan di Wastafel Lantai 3

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, mahasiswa KKN kembali memberikan post-test kepada siswa. Hasil dari post-test menunjukkan peningkatan signifikan pada pemahaman siswa terhadap langkah mencuci tangan yang benar. Data menunjukkan lebih dari 62,07% siswa mengalami peningkatan pemahaman secara sangat signifikan, membuktikan bahwa pendekatan edukatif dan praktik langsung terbukti efektif. Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN-T Undip tidak hanya menyampaikan materi, tetapi juga mengimplementasikan inovasi ramah lingkungan yang aplikatif dan bermanfaat.