Mahasiswa KKN UPGRIS Ajarkan Anak-Anak Tlompakan Belajar Membuat Lilin Aroma Terapi dari Minyak Jelantah

Avatar photo
guest-1759474238-fd60-Lilin-Dusun-Smbron

Semarang, 25 SeptemberDusun Sombron, Desa Tlompakan, Kabupaten Semarang, pada Rabu (25/9) dipenuhi keceriaan anak-anak yang mengikuti kegiatan pelatihan pembuatan lilin aroma terapi dari minyak jelantah. Acara ini merupakan bagian dari program kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang digagas oleh Bidang Kewirausahaan.

Kegiatan tersebut bertujuan menanamkan nilai kewirausahaan sejak dini sekaligus mengenalkan pemanfaatan limbah rumah tangga agar lebih bermanfaat. Minyak jelantah yang biasanya terbuang, dalam pelatihan ini diolah menjadi lilin aroma terapi dengan nilai jual.

“Anak-anak diajarkan bagaimana memanfaatkan minyak bekas untuk dijadikan produk bernilai ekonomi. Selain melatih kreativitas, ini juga bisa menjadi inspirasi usaha sederhana,” jelas Nadia Nur Padmasari, salah satu mahasiswa KKN UPGRIS.

Proses pembuatan lilin dilakukan dengan merendam minyak jelantah dengan arang selama 24 jam, kemudian setelah itu disaring agar kotoran terpisah, kemudian minyak dipanaskan dan ditambahkan pewarna serta minyak esensial seperti lavender dan lemon. Anak-anak tampak antusias saat menuangkan cairan lilin ke dalam wadah sambil menghias sumbu agar terlihat menarik.

Diva Azzakiy menambahkan, kegiatan ini tidak hanya melatih keterampilan, tetapi juga mengajarkan kepedulian lingkungan. “Dengan mengolah minyak jelantah, anak-anak bisa belajar bahwa limbah pun bisa diubah menjadi sesuatu yang bermanfaat dan bernilai jual,” ujarnya.

Salah satu peserta, Dinda (10 tahun), mengaku senang bisa mengikuti pelatihan tersebut. “Saya baru tahu kalau minyak goreng bekas bisa dibuat lilin. Hasilnya bagus, wangi, dan bisa dipakai di rumah,” katanya dengan gembira.

Dengan adanya kegiatan ini, panitia berharap anak-anak di Desa Tlompakan tidak hanya mendapatkan pengalaman baru, tetapi juga mulai tertarik menumbuhkan semangat wirausaha sejak dini.