NASIONALISME.NET, Semarang – Pradipta Fajar Mutiara, mahasiswa Psikologi KKN-T 104 Universitas Diponegoro yang sedang melakukan KKN di Pedurungan Kidul, Semarang mengadakan program sosial kemasyarakatan dengan sosialisasi bertajuk “Satu Pot Sayur, Seribu Manfaat” dengan sasaran lansia pada Rabu (16/07/2025).
Kegiatan ini mengajak para lansia untuk selalu berperan aktif dalam menjaga ketahanan pangan rumah tangga melalui kegiatan sederhana seperti menanam sayur di sekitar rumah dengan memperkuat rasa berdaya di usia senja.
Pada kegiatan sosialisasi di bawah bimbingan Bapak Fajrul Falah, S.Hum., M.Hum, dan Riris Tiani, S.S., M.Hum. yang dilakukan secara interaktif ini, mahasiswi mengajak para peserta untuk memahami bahwa ketahanan pangan tidak harus dimulai dari lahan luas atau alat yang canggih.
Lansia dapat melakukannya dengan cara sederhana yaitu dengan pot, dengan pot ini, lansia dapat menanam sayur di lingkungan rumah bersama-sama. Selain menghasilkan bahan pangan sehat dan hemat, aktivitas ini juga memiliki dampak positif bagi kesehatan mental.
“Menanam tanaman dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab karena dengan menanam tersebut para lansia diharuskan untuk menyiram, memberikan pupuk, kemudian jika tanaman itu tumbuh, para lansia memiliki rasa pencapaian yang dapat meningkatkan kesejahteraan psikologis para lansia.” Jelas pemateri dalam sesi psikoedukasi.
Sosialisasi ini mengangkat Psychology Positive dalam emosi positif menurut teori Broaden and Build dengan 5 jenis utama yaitu joy (kegembiraan), interest (minat), contentment (kepuasan), pride (kebanggaan), dan love (cinta) guna memperluas berbagai pemikiran maupun tindakan.
Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan psikologis lansia ini juga terdapat cara dalam regulasi emosi dengan menggunakan 5 teknik yaitu. pernapasan dalam, latihan syukur harian, reframing (mengubah pandangan negatif menjadi positif), beraktivitas bermakna, dan cerita kepada orang terpercaya. Dengan menanam dan merawat tanaman, lansia diajak membangun rasa memiliki, kepercayaan diri, serta kedekatan emosional dengan keluarga.
Salah satu peserta, Mbah Sri Harnani, S.Pd, M.Pd (63), mengaku senang dengan adanya kegiatan ini. “Alhamdulillah dengan adanya sosialisasi dari adek KKN ini, kami dapat menata hati dengan mengimbangi antara hati dan pangan di usia yang sudah senior ini” ujarnya dengan antusias dan tersenyum.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa pendekatan psikologis tidak harus rumit, dan ketahanan pangan dapat dilakukan dirumah–dari satu pot kecil yang ditanam dengan harapan besar.
