Cegah Bullying di Sekolah, Mahasiswa KKN UNDIP Gelar Edukasi Anti Bullying kepada Anak-anak Tingkat Sekolah Dasar (SD) 

Avatar photo
A group of people posing for a photo AI-generated content may be incorrect.
Mahasiswa Tim II KKN Tematik-IDBU 49 Universitas Diponegoro memberikan edukasi anti bullying  kepada anak anak tingkat Sekolah Dasar (SD) dalam rangka mencegah terjadinya bullying di lingkungan sekolah.

NASIONALISME.NET, KENDAL — Dalam rangka menciptakan lingkungan sekolah yang aman, inklusif, dan bebas dari tindakan perundungan (bullying), Mahasiswa Universitas Diponegoro, Damario Raka Rosdiawan yang tergabung dalam TIM II KKN Tematik-IDBU 49 Tahun 2025 dalam rangkaian program Kuliah Kerja Nyata (KKN) menyelenggarakan kegiatan edukasi anti bullying  kepada anak anak tingkat Sekolah Dasar (SD) dalam rangka mencegah terjadinya bullying di lingkungan sekolah pada Sekolah Dasar Negeri 1 Getas, Desa Getas, Kabupaten Kendal, pada hari Sabtu (26/7/25).

Kegiatan ini diikuti oleh siswa-siswi Sekolah Dasar kelas 4 dan kelas 5, sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang apa itu perundungan, bentuk-bentuknya, dampaknya terhadap korban, serta langkah-langkah pencegahan dan penanganan jika mengalami atau menyaksikan tindakan perundungan.

A group of people standing in front of a building AI-generated content may be incorrect.

A banner with handprints on it AI-generated content may be incorrect.
Dokumentasi bentuk komitmen anti bullying yang ditandatangani secara simbolis oleh siswa dan siswi SD 1 Getas.

Kegiatan edukasi anti bullying  kepada anak anak tingkat Sekolah Dasar (SD) dalam rangka mencegah terjadinya bullying di lingkungan sekolah ini merupakan bagian dari upaya kami dalam mendukung program nasional “Sekolah Ramah Anak” serta mendukung Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Pidana Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan.

“Melalui kegiatan ini, kami harap dapat membentuk karakter siswa yang peduli, saling menghargai, dan berani bersuara jika melihat ketidakadilan. Perundungan bukanlah hal yang bisa dianggap remeh, dan kita semua memiliki peran untuk menghentikannya,” ujar salah satu guru pada SD 1 Getas.

Dalam sosialisasi ini, para siswa-siswi diajak untuk berdiskusi interaktif, menyaksikan tayangan edukatif, serta mengikuti simulasi cara menghadapi situasi perundungan. Selain itu, diberikan pula komitmen anti-bullying yang ditandatangani secara simbolis oleh siswa-siswi SD 1 getas.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan para siswa tidak hanya menjadi pelajar yang cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki empati dan keberanian untuk membela teman yang menjadi korban perundungan.