NASIONALISME.NET, KENDAL — Fernanda Nauval Majid, mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional FISIP Universitas Diponegoro yang tergabung dalam Tim II KKN Tematik-IDBU 49, melaksanakan program kerja edukatif berupa sosialisasi bertajuk “Edukasi Pemilahan Sampah Organik dan Anorganik: Langkah Konkrit SDG 12 di Desa Getas” pada Kamis (24/7).
Kegiatan ini dilaksanakan langsung di empat titik lokasi, yaitu dalam forum pertemuan warga di masing-masing RT di wilayah Desa Getas, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal.
Sosialisasi ini merupakan bagian dari kontribusi nyata mahasiswa dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDG) 12: Responsible Consumption and Production, melalui pengelolaan sampah rumah tangga yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Berangkat dari permasalahan umum mengenai pengelolaan sampah di pedesaan, Fernanda hadir memberikan edukasi secara langsung kepada masyarakat dengan pendekatan partisipatif dan kontekstual.
Dalam paparannya, Fernanda menjelaskan perbedaan mendasar antara sampah organik dan anorganik, manfaat pemilahan sampah sejak dari rumah, serta potensi ekonomi dari pemanfaatan limbah organik untuk produksi kompos dan pakan maggot.
Penjelasan juga diperkuat dengan pembagian leaflet edukatif yang berisi langkah-langkah praktis memilah sampah serta informasi tentang kontribusi program ini dalam menciptakan ekonomi sirkular berbasis masyarakat desa.
Masyarakat Desa Getas memberikan respons positif terhadap program ini, ditunjukkan dari antusiasme dalam sesi diskusi serta komitmen untuk mulai memilah sampah di tingkat rumah tangga.
Warga juga menyatakan minat untuk mengembangkan pengolahan maggot sebagai alternatif pakan ternak dan pupuk organik, mengingat potensi pertanian dan peternakan yang cukup besar di desa.
Kegiatan ini diprakarsai dan dilaksanakan oleh mahasiswa, namun tetap berada dalam koridor pengabdian masyarakat Universitas Diponegoro.
Dengan pelaksanaan KKN selama tiga minggu di Desa Getas, Fernanda berharap program ini dapat menjadi cikal bakal gerakan lingkungan yang lebih besar dan berkelanjutan, dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat desa.