NASIONALISME.NET, PEKALONGAN – Kamis (24/07/2025), mahasiswa KKNT-126 Universitas Diponegoro yang tergabung dalam kelompok Kelurahan Panjang Baru melaksanakan edukasi kesehatan reproduksi remaja yang diikuti oleh warga setempat, siswa SMAN 2 Pekalongan, dan remaja sekitar. Kegiatan ini menjadi ajang berbagi pengetahuan sekaligus membangun kesadaran bersama mengenai pentingnya menjaga kesehatan sejak usia muda.
Acara diawali dengan pemaparan materi interaktif yang membahas dampak pernikahan dini, pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental, serta tips praktis pencegahan risiko kesehatan reproduksi. Penyampaian dilakukan secara komunikatif dengan mengaitkan data, fakta, dan kondisi yang ada di lingkungan sekitar.
Peserta terdiri dari siswa SMAN 2 Pekalongan, remaja, dan masyarakat sekitar. Selain sesi pemaparan, kegiatan dilengkapi dengan diskusi dan tanya jawab.
Peserta memberikan respons positif, terlihat dari antusiasme saat berbagi pendapat dan bertanya seputar materi yang disampaikan. Di akhir acara terdapat boardgame edukatif yang dibuat oleh mahasiswa dan diberikan kepada siswa SMAN 2 Pekalongan supaya dapat dimainkan bersama.
Kelompok yang berlokus di Kelurahan Panjang Baru tersebut mengangkat tema “Kenali Tubuh, Atur Masa Depan : Remaja Cerdas Bukan Asal Gas” yang dijalankan melalui dua program, yaitu program multidisiplin 1 dengan judul “Siaga Diri : Sekolah Remaja Tangguh Hadapi Risiko Pernikahan Dini” dengan luaran berupa poster edukasi dan majalah serta program multidisplin 2 dengan judul “ReproTalk : Membangun Kesadaran Diri untuk Masa Depan Tanpa Penyesalan” dengan luaran berupa poster, peta persebaran kualitas air, dashboard edukasi remaja, Voice of Gen Z dalam bentuk formulir digital, website pengenalan pernikahan dini hingga media edukatif berupa boardgame berbasis ular tangga.
Lurah Panjang Baru, Rochman Hidayat, S.E., menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan kegiatan ini dan berharap manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat, khususnya remaja.
Perwakilan mahasiswa, Nurul Nuur Khotimah, juga menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal untuk membangun kesadaran bersama tentang pentingnya kesehatan reproduksi sebagai bekal menuju Generasi Emas 2045.
