NASIONALISME.NET, BOYOLALI — Sosialisasi ini dilaksanakan Pada Balai Desa di Banyuanyar, Kecamatan Ampel, Kabupaten Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja mahasiswa KKN-T 87 Universitas Diponegoro yang berfokus pada Tema “Inovasi Pakan Ternak dan Pemerahan Susu sesuai Regulasi Nasional” yaitu edukasi mengenai Pemerahan Susu Sapi yang baik, Larutan Teat Dipping dari Daun Kersen dan Mineral Blok yang menyasar para peternak di Desa Banyuanyar dari RT 02-03 dan RW 02 atau khususnya Warga Grenjeng pada Senin (21/7/2025).
Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi para peternak bahwa pentingnya mengenai kesehatan dan produktivitas ternak, serta mengoptimalkan susu yang dihasilkan ternak.
Lalu pada Inovasi terbaru ini, dan memiliki manfaat besar sebagai antiseptik alami untuk menjaga kebersihan susu sapi. Penggunaan daun kersen dalam proses Teat Dipping, yakni pencelupan puting sapi setelah pemerahan, dilakukan untuk mencegah masuknya bakteri ke dalam ambing. Proses ini krusial karena setelah pemerahan, lubang puting sapi masih terbuka dan sangat rentan terhadap kontaminasi mikroorganisme penyebab infeksi.
Dan terakhir warga masih belum menerapkan atau minimnya penggunaan “Mineral Blok” sebagai suplemen tambahan untuk ternak menyebabkan potensi pertumbuhan dan kesehatan hewan ternak belum optimal. Padahal, penyediaan pakan berkualitas dan pemenuhan kebutuhan mineral sangat berpengaruh terhadap hasil produksi susu maupun kondisi fisiologis ternak jangka panjang.
Faiz sebagai mencoba survei dan menjelaskan bahwa program pembuatan mineral blok dilatarbelakangi oleh belum efisiannya pemberian mineral (garam krosok) melalui menambahkan pada setiap pemberian pakan dan belum optimalnya pemberian mineral untuk memenuhi kebutuhan mineral pada ternak.
“Aku mencoba sudah melakukan survey dan wawancara kepada beberapa peternak di desa grenjeng terkait pemenuhan kebutuhan mineral pada ternak dan cara pemberiannya dan disana pemberian mineral pada ternak masih menggunakan cara penambahan garam krosok pada comboran yang tentunya kurang efisien karena harus memberikan garam krosok setiap pemberian pakan baik pagi atau sore. Serta, pemberian garam krosok tersebut tentunya belum memenuhi kebutuhan mineral pada ternak yang memiliki fungsi penting baik untuk pertumbuhan, perkembangan, produksi susu, dan reproduksi ternak.” Ujar Faiz
Sosialisasi ini diikuti oleh perwakilan RT-RW, ibu-ibu PKK dan Karang Taruna yang menyempatkan waktu luang untuk hadir dan menunjukkan keaktifan dalam mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.
Sebagai tindak lanjut program tersebut, mahasiswa kelompok 3 KKN TIM-87 UNDIP membagikan berupa panduan atau leaflet yaitu berupa penggunaan larutan Teat Dipping dari Daun Kersen, Standar Operasional Prosedur Pemerahan Sapi, dan Standar Operasional Prosedur pembuatan Mineral Blok pada Sapi agar masyarakat dapat menerapkannya secara mandiri dalam kegiatan yang disosialisasikan.