NASIONALISME.NET, KENDAL — Salah satu mahasiswi Universitas Diponegoro yang tergabung dalam Tim II KKN Tematik-IDBU 49 Universitas Diponegoro tahun 2025, Siti Salma Nabila dari Fakultas Sains dan Matematika, Program Studi Kimia (NIM 24030122130093), menyelenggarakan sosialisasi bertajuk “Pemanfaatan Kulit Bawang sebagai Bahan Utama Pembuatan Pestisida Alami” di RT 03, Dusun Jolinggo, Desa Getas, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal, pada Minggu (27/7/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk mengedukasi warga mengenai potensi pemanfaatan limbah dapur, khususnya kulit bawang merah dan bawang putih, sebagai bahan dasar pembuatan pestisida alami. Kulit bawang mengandung senyawa bioaktif seperti allicin dan acetogenin, yang diketahui memiliki efek antimikroba dan insektisida alami, sehingga mampu mengusir hama tanaman tanpa mencemari lingkungan.
Melalui program ini, peserta yang mayoritas merupakan ibu-ibu rumah tangga diajak untuk mengikuti pelatihan sederhana tentang cara pembuatan larutan pestisida dari kulit bawang. Proses pembuatannya melibatkan teknik perendaman selama 1–2 hari untuk mengekstrak senyawa aktif dalam kulit bawang, lalu disaring dan siap digunakan sebagai pestisida semprot alami. Program ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap pestisida kimia, menekan biaya produksi pertanian rumahan, serta turut mendukung upaya pertanian berkelanjutan di tingkat desa.
“Tujuan dari kegiatan ini adalah agar masyarakat bisa mandiri dalam mengelola limbah organik menjadi sesuatu yang lebih berguna dan bernilai, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan,” ungkap Siti Salma Nabila selaku narasumber sosialisasi.
Dalam pelaksanaan sosialisasi, terlihat antusiasme tinggi dari para peserta. Ibu-ibu RT 03 Dusun Jolinggo menyambut baik kegiatan ini, terutama karena materi yang disampaikan mudah dipahami dan aplikatif untuk diterapkan di rumah masing-masing. Sesi tanya jawab berlangsung sangat interaktif, dengan banyak peserta mengajukan pertanyaan seputar cara penyimpanan, efektivitas, dan durasi penggunaan pestisida alami yang telah dibuat.

Namun demikian, kegiatan ini tidak lepas dari hambatan. Karena proses pembuatan larutan pestisida memerlukan waktu perendaman 1–2 hari, jumlah larutan yang tersedia saat sosialisasi terbatas. Akibatnya, tidak semua peserta mendapatkan produk untuk dibawa pulang. Hal ini menjadi evaluasi untuk pelaksanaan serupa di masa mendatang, agar jumlah produksi pestisida alami dapat ditingkatkan sebelumnya.
Meski begitu, kegiatan sosialisasi dinilai tetap berjalan sukses dan berdampak positif. Selain pelatihan praktis, Siti Salma juga menyediakan leaflet berisi informasi singkat mengenai cara pembuatan dan penggunaan pestisida alami dari kulit bawang, sebagai bentuk luaran kegiatan dan bahan bacaan mandiri bagi warga.
Sosialisasi ini merupakan bagian dari program multidisiplin Tim II KKN Tematik-IDBU 49 Universitas Diponegoro tahun 2025 yang berlangsung selama tiga minggu (14 Juli – 4 Agustus 2025) di bawah bimbingan dosen pembimbing lapangan (DPL) yakni drh. Ikania Agusetyaningsih, M.Pt., Dr. Ir. Cahya Setya Utama, S.Pt., M.Si., IPM., Edi Prayitno, S.Pt., M.Si., dan Mursyid Tri Susilo, S.Gz., M.Gizi.
Mahasiswa KKN juga telah melakukan berbagai kegiatan kemasyarakatan lainnya di Desa Getas sebagai bentuk kontribusi nyata dalam mendukung kesejahteraan dan kemandirian masyarakat desa.