NASIONALISME.NET, SEMARANG — Di tengah semangat belajar yang mengisi ruang-ruang kelas MA Al-Fikri, kami mahasiswa KKN-T Tim 118 Universitas Diponegoro, hadir untuk melaksanakan rangkaian program terintegrasi di MA Al Fikri, Sambiroto, Kota Semarang, yang menggabungkan edukasi, pelatihan, dan praktik langsung untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemandirian ekonomi siswa.
Program yang kami jalankan mencakup edukasi keuangan, pelatihan kewirausahaan, budidaya tanaman herbal, pengolahan produk kesehatan, hingga pembuatan klaim dan desain produk. Tidak berhenti di situ, kami juga memberikan materi strategi pemasaran agar siswa mampu memasarkan produk secara efektif, baik melalui penjualan langsung maupun media digital.
Kemudian kami memperkenalkan SPP-IRT (Sertifikat Pemenuhan Komitmen Produksi Pangan Industri Rumah Tangga) sebagai salah satu opsi izin edar resmi yang ramah UMKM, khususnya bagi industri rumah tangga. Melalui seluruh rangkaian ini, para siswa tidak hanya memperoleh keterampilan teknis, tetapi juga pemahaman menyeluruh tentang alur produksi, pengemasan, pemasaran, hingga perizinan produk herbal.
Program multidisiplin perdana kami di MA Al Fikri dimulai dengan pelatihan sekaligus demonstrasi penanaman jahe dan kunyit yang dipandu oleh Rifqi Zaidan, mahasiswa Program Studi Agroekoteknologi. Bertempat di teras lantai tiga MA Al Fikri, kegiatan ini bertepatan dengan hari ketiga pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dan diikuti oleh seluruh siswa kelas 10, 11, dan 12.
Dalam pelatihan ini, kami memperkenalkan teknik budidaya jahe dan kunyit secara tepat, mulai dari persiapan media tanam hingga langkah pemeliharaan yang benar agar pertumbuhan dan hasil panen dapat maksimal. Harapan kami, keterampilan yang dipelajari para siswa tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga dapat diterapkan di rumah masing-masing.
Agar manfaat pelatihan tidak berhenti pada hari itu saja, Daffa Fairuz Annizari, mahasiswa Program Studi Informatika, membuat sebuah video edukasi yang mendokumentasikan seluruh proses teknik budidaya jahe dan kunyit, mulai dari pengolahan lahan hingga perawatan. Video ini kami maksudkan sebagai media pembelajaran jangka panjang yang bisa diakses siswa kapanpun mereka butuhkan.
Pada 4 Agustus 2025, video tersebut resmi kami serahkan kepada Organisasi Siswa Intra Madrasah (OSIM) MA Al Fikri bersamaan dengan pemasangan poster teknik budidaya jahe dan kunyit di area sekolah.
Dengan begitu, setiap kali siswa berjalan melewati poster atau membuka video, mereka akan selalu diingatkan pada pengetahuan yang pernah kami bagikan, yang kami harap dapat terus bertumbuh, sama seperti tanaman yang kami tanam bersama pagi itu.
Setelah tahap pengenalan dan penanaman tanaman herbal, siswa melanjutkan pembelajaran dengan sesi pembuatan produk olahan bernama Herbal Shot. Kegiatan ini dirancang untuk memberikan pengalaman praktis mulai dari pengolahan bahan baku hingga menghasilkan minuman herbal siap konsumsi yang memiliki manfaat kesehatan dan potensi nilai jual.
Edukasi dan praktik pengolahan herbal shot dilaksanakan pada Selasa, 22 Juli 2025, dipandu oleh Aliya Salma Zafira, mahasiswa Program Studi Farmasi, yang berlangsung selama tiga hari berturut-turut. Dalam sesi ini, siswa tidak hanya diajarkan teori, tetapi juga mempelajari secara langsung manfaat berbagai bahan herbal seperti kunyit, jahe, wortel, dan seledri, yang berkhasiat dalam pencegahan sindrom metabolik.
Setiap hari, mereka mempraktikkan pembuatan tiga formulasi herbal shot dengan bahan utama yang berbeda: kunyit, wortel, dan seledri, masing-masing dipadukan dengan jahe, jeruk, lemon, dan madu untuk menambah cita rasa serta khasiatnya. Untuk memperkuat pemahaman, Ahla Amanina, mahasiswa Program Studi Farmasi, menayangkan video edukasi pembuatan herbal shot yang telah diproduksi sebelumnya pada Selasa, 22 Juli 2025 hingga Rabu, 24 Juli 2025.
Video ini menjadi referensi visual yang dapat diakses kembali di masa mendatang, sehingga siswa dapat mengulang proses pembuatan secara mandiri. Melalui kombinasi materi teori, praktik langsung, dan dukungan media visual, kegiatan ini membekali siswa keterampilan lengkap dalam mengolah produk herbal fungsional. Sebagai hasil nyata, siswa berhasil memproduksi 102 botol herbal shot selama kegiatan, dengan setiap formulasi menghasilkan 34 botol per hari. Selain memperoleh keterampilan teknis, mereka juga memahami aspek masa simpan, standar kualitas, dan potensi nilai ekonomis produk.
Kegiatan berlanjut dengan pelatihan pembuatan klaim produk yang sesuai kaidah, serta sesi desain kemasan menarik menggunakan aplikasi desain digital yaitu Canva oleh Audrey Saskia, mahasiswa Program Studi Farmasi, melaksanakan program “Edukasi Klaim Produk Herbal Shot disertai Pelatihan Desain Label” yang dilaksanakan pada Sabtu, 26 Juli 2025 yang diikuti oleh siswa kelas 10, 11, dan 12 MA Al Fikri dengan pemaparan materi mengenai klaim produk, kemasan, dan label produk.
Sesi pembelajaran diselingi dengan games interaktif yang memancing antusiasme. Selanjutnya, siswa berkesempatan mempraktikkan pembuatan label kemasan menggunakan Canva secara berkelompok dengan pendampingan fasilitator. Hasil karya tiap kelompok dipresentasikan, menampilkan beragam ide kreatif dan inovatif. Sebagai penutup, post-test dilakukan untuk mengukur peningkatan pemahaman siswa.
Peserta dibekali kemampuan bisnis dengan mempelajari cara menghitung harga jual produk berdasarkan biaya produksi dan potensi keuntungan oleh Aisha Smita Mada, mahasiswa Program Studi Akuntansi yang berjudul “Edukasi Keuangan Sejak Dini” yang dilaksanakan pada pada hari Selasa, 29 Juli 2025.
Siswa diperkenalkan pada pencatatan arus kas, penyusunan laporan laba rugi sederhana, dan pengelolaan stok barang melalui praktik langsung di Microsoft Excel. Sesi kuis interaktif dan diskusi kelompok menambah semangat belajar, membekali siswa dasar pengelolaan usaha sekolah secara tertib dan terencana.
Untuk membekali siswa-siswi dengan pengetahuan administratif yang juga berkaitan dengan legalitas untuk UMKM, pada Jumat, 25 Juli 2025, Hawwa Dea Salsabilah (Ilmu Perpustakaan dan Informasi) menyampaikan edukasi SPP-IRT.
Melalui sesi edukasi ini, siswa didorong untuk memahami perbedaan SPP-IRT dengan izin edar yang dikeluarkan oleh BPOM, kriteria produk yang layak mendapat SPP-IRT, mengenal NIB atau Nomor Izin Berusaha, serta langkah registrasi secara daring, yang menambah wawasan siswa dengan pengetahuan aplikatif untuk kehidupan entrepreneur.
Sebagai puncak pemberdayaan kewirausahaan, Kezia Tirza Allen (Hubungan Internasional) memimpin program “Young-preneurship in Action”. Sesi Unique Selling Skills mengajarkan branding produk, fotografi, videografi, dan pembuatan katalog promosi yang dilaksanakan pada Senin, 28 Juli 2025, sedangkan Communication Skills melatih strategi komunikasi, analisis SWOT, dan penyusunan rencana bisnis dilaksanakan pada Rabu, 30 Juli 2025. Penerapan nyata dilakukan melalui simulasi penjualan di Car Free Day di area Jurang Belimbing, di mana siswa mempromosikan herbal shot kepada masyarakat, menguji keterampilan komunikasi, promosi, dan kerja tim mereka.
Kami berharap seluruh rangkaian program yang telah dilaksanakan bersama MA Al Fikri dapat menjadi bekal berharga bagi para siswa untuk terus berinovasi, mengembangkan potensi diri, dan membangun kemandirian ekonomi.
Semoga keterampilan yang diperoleh, mulai dari budidaya tanaman herbal hingga strategi pemasaran, dapat terus dipraktikkan dan menjadi langkah awal lahirnya wirausaha muda yang kreatif dan berdaya saing tinggi.
Kami berharap sinergi antara mahasiswa KKN dengan dunia pendidikan dapat terus terjalin, sehingga ilmu yang dibagikan tidak hanya berhenti di ruang kelas, tetapi berkembang dan memberi manfaat nyata bagi lingkungan sekitar.
“Kami hanya singgah sebentar, namun kami berharap pengetahuan yang dibagikan dapat terus dimanfaatkan di sekolah maupun di rumah,” ujar ketua kelompok 1 KKN-T 118 Undip.