NASIONALISME.NET, SEMARANG — Mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) yang tergabung dalam Tim KKN-T 105 Kelompok 1 melakukan serangkaian kegiatan pengabdian masyarakat di Kelurahan Plamongansari, Kota Semarang. Salah satu program unggulan dilaksanakan oleh Bergas Putra Aji, mahasiswa Kedokteran, Fakultas Kedokteran, yang fokus memberikan edukasi serta melakukan pemeriksaan kepada guru-guru MTs Infarul Ghoy, khususnya terkait gula darah. asam urat, kolesterol, serta tekanan darah
Sesi dimulai dengan pemberian materi yang membahas secara menyeluruh keempat permasalahan kesehatan yang menjadi fokus utama kegiatan tersebut. Penyampaian materi dilakukan secara visual dan menarik, didukung oleh leaflet informatif yang dibagikan kepada semua peserta. Bergas membuka sesi dengan pemaparan yang sistematis, memberikan gambaran bagaimana penyakit-penyakit tersebut bermula, berkembang, dan menimbulkan dampak serius terhadap tubuh. Ia menjelaskan secara runtut proses terjadinya gangguan kesehatan tersebut, mulai dari faktor pemicunya hingga komplikasi yang mungkin timbul jika tidak ditangani dengan tepat.
Dalam penyampaiannya, Bergas menekankan bahwa sebagian besar penyakit mematikan, seperti penyakit jantung, diabetes, hingga stroke, sebenarnya sangat erat kaitannya dengan gaya hidup tidak sehat. Kebiasaan sehari-hari seperti konsumsi makanan tinggi gula dan lemak, kurang aktivitas fisik, serta stres berkepanjangan menjadi penyumbang utama munculnya berbagai gangguan kesehatan kronis.
Oleh karena itu, ia mengajak peserta untuk mulai menyadari pentingnya perubahan perilaku dan menjaga pola hidup sehat sebagai langkah pencegahan yang paling efektif.
Setelah sesi pemaparan materi selesai disampaikan, kegiatan dilanjutkan dengan sesi interaktif berupa diskusi dan tanya jawab bersama para guru MTs. Dalam sesi ini, para guru diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan, menyampaikan pandangan, serta berdiskusi langsung mengenai isu-isu yang telah dipaparkan sebelumnya.
Suasana menunjukkan tingginya ketertarikan serta kepedulian para guru terhadap topik yang dibahas. Selain sebagai ajang klarifikasi, sesi ini juga menjadi ruang berbagi pengalaman dan pemikiran yang memperkaya wawasan semua pihak yang terlibat.
Setelah sesi pemaparan dan tanya jawab selesai, selanjutnya Bergas melakukan cek kesehatan gratis yang ditujukan bagi guru MTs Infarul Ghoy. Hal ini didorong oleh data dari Puskesmas Plamongansari yang menunjukkan tingginya kasus hipertensi di wilayah kelurahan Plamongansari. Pemeriksaan meliputi pengukuran tekanan darah, kadar gula darah sewaktu, kolesterol total, serta asam urat menggunakan alat portabel.
Masing-masing peserta menerima lembar hasil pemeriksaan secara individu, yang kemudian kami jelaskan secara ringkas mengenai arti dari hasil tersebut. Penjelasan ini juga disertai dengan saran tindak lanjut yang perlu dilakukan, baik berupa perubahan pola hidup sehari-hari maupun anjuran untuk melakukan pemeriksaan lanjutan ke fasilitas kesehatan jika ditemukan indikasi yang memerlukan penanganan lebih lanjut.
Kegiatan ini ditutup dengan penyampaian materi penutup oleh Bergas yang menekankan pentingnya melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala sebagai upaya deteksi dini terhadap berbagai penyakit. Ia menjelaskan bahwa banyak penyakit kronis dan berbahaya dapat dicegah atau ditangani lebih awal jika gejalanya dikenali sejak dini. Oleh karena itu, pemahaman mengenai tanda-tanda awal penyakit menjadi hal yang sangat penting dimiliki oleh setiap individu.
Selain itu, Bergas juga menekankan pentingnya menjaga kesehatan tubuh melalui penerapan gaya hidup sehat, seperti mengatur pola makan dengan gizi seimbang, mengurangi konsumsi makanan olahan, memperbanyak asupan sayur dan buah, serta rutin melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari.
Ia mengajak seluruh peserta untuk mulai menerapkan perubahan kecil dalam keseharian, karena langkah sederhana yang dilakukan secara konsisten dapat membawa dampak besar bagi kesehatan jangka panjang.
“Kesadaran adalah kunci. Saat kita menyadari pentingnya kesehatan, saat itulah kita mulai hidup lebih baik,” ungkap Bergas.
Kegiatan ini menjadi salah satu bukti bahwa sekecil apa pun bentuk pengabdian kepada masyarakat, tetap dapat memberikan dampak yang besar bagi masyarakat dan bangsa Indonesia.
Harapannya, peningkatan pengetahuan dan kesadaran para guru terkait kesehatan dapat mendorong perubahan pola hidup ke arah yang lebih baik dan lebih sehat, baik bagi para guru sendiri maupun para siswa. Dengan demikian, langkah ini diharapkan mampu berkontribusi dalam mewujudkan masa depan masyarakat Indonesia yang lebih sehat dan berkualitas.