NASIONALISME.NET, SUKOHARJO — Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Sebelas Maret (UNS) melaksanakan program kerja pembuatan Eco Enzyme dengan memanfaatkan limbah organik. Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi limbah organik serta meningkatkan kesadaran warga sekitar tentang pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Program kerja ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDGs ke-12 yaitu Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab dan SDGs ke-13 yaitu Penanganan Perubahan Iklim.
Penanggung jawab program ini, Christopherus William Andrew Sucipto menyatakan bahwa program pelatihan pembuatan eco enzyme terhadap KWT merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memberikan informasi dan pengetahuan kepada ibu-ibu KWT dalam pembuatan eco enzyme dengan memanfaatkan sisa-sisa limbah rumah tangga yang sudah tidak terpakai. Adanya pelatihan pembuatan eco enzyme ini diharapkan dapat memotivasi ibu-ibu KWT agar bisa membuat eco enzyme secara mandiri.
Dalam program ini, mahasiswa KKN bekerja sama dengan KWT (Kelompok Wanita Tani) di Desa Klaseman untuk mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos yang lebih berkualitas. Proses pembuatan pupuk ini menggunakan eco enzyme, yaitu cairan hasil fermentasi limbah organik seperti sisa buah dan sayur dengan gula merah dan air.
Eco enzyme ini berperan dalam mempercepat proses dekomposisi sampah organik sehingga menghasilkan kompos yang lebih cepat matang dan kaya nutrisi. Penerapan metode ini diharapkan dapat menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan limbah organik yang seringkali menjadi penyebab pencemaran lingkungan.

Selain pembuatan pupuk, mahasiswa KKN juga mengadakan sosialisasi dan pelatihan kepada anggota KWT dan warga mengenai teknik pembuatan eco enzyme serta cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Edukasi ini mencakup berbagai aspek, mulai dari pemilahan sampah organik, cara pembuatan eco enzyme yang benar, hingga pemanfaatan pupuk kompos dalam bercocok tanam.
Dengan adanya edukasi ini, diharapkan masyarakat dapat secara mandiri mengolah sampah organik menjadi produk yang bermanfaat, mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, serta meningkatkan hasil pertanian secara alami. Pada pelaksanaannya, masyarakat terlihat sangat antusias dan berpartisipasi aktif dalam pembuatan eco enzyme secara langsung.
Program pembuatan pupuk kompos berbasis eco enzyme ini merupakan salah satu bentuk nyata dari upaya penerapan konsep lingkungan berkelanjutan. Dengan semakin banyaknya partisipasi masyarakat, diharapkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah yang ramah lingkungan dapat terus meningkat dan membawa manfaat jangka panjang bagi ekosistem.
Program ini juga berkontribusi terhadap pencapaian SDGs dengan mengurangi pencemaran lingkungan serta meningkatkan praktik pertanian yang lebih berkelanjutan. Kedepannya, diharapkan kegiatan seperti ini dapat terus dikembangkan dan diperluas jangkauannya agar manfaatnya semakin dirasakan oleh masyarakat luas.
Editor: Erna Fitri, Tim NASIONALISME.net