NASIONALISME.NET, Demak — Sejumlah mahasiswa dari Universitas Diponegoro yang tergabung dalam KKN-T IDBU TIM 62 menjalankan rangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Dukuh Semen, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak. Dengan mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat Menuju Desa Menur yang Tangguh, Sehat, dan Produktif,” program ini dilaksanakan sejak 9 Mei hingga 19 Agustus 2025 dan mencakup berbagai sektor strategis seperti pertanian, kesehatan masyarakat, UMKM, hingga literasi digital masyarakat umum.
Melalui pendekatan multidisiplin lintas bidang, tim KKN-T UNDIP berupaya mendorong perubahan positif yang nyata di tengah masyarakat desa. Setiap anggota tim membawa intervensi sesuai bidang keahlian mereka, mulai dari pengolahan pertanian berkelanjutan hingga penguatan ekonomi digital bagi pelaku UMKM.
Pertanian Ramah Lingkungan dan Penguatan Finansial Petani
Pada sektor pertanian, mahasiswa memberikan sentuhan inovatif yang aplikatif. Aulia, mahasiswa dari jurusan Agroekoteknologi, mengenalkan cara pembuatan pupuk organik cair (POC) dari sekam padi yang selama ini hanya menjadi limbah pertanian. POC dari sekam padi bermanfaat untuk meningkatkan kesuburan dan struktur tanah, merangsang pertumbuhan tanaman, serta memperkuat ketahanan terhadap hama dan penyakit. Selain ramah lingkungan dan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, POC ini juga mudah dibuat, murah, memanfaatkan limbah pertanian, dan dapat meningkatkan produktivitas serta kualitas hasil panen secara berkelanjutan.
“Pupuk organik cair ini bisa dibuat dari bahan sederhana yang ada di sekitar petani. Tujuannya agar petani bisa lebih mandiri, tidak terlalu bergantung pada pupuk kimia yang harganya fluktuatif,” ujar Aulia saat memberikan pelatihan kepada Ibu Rumah Tangga RT 09.
Selain itu, Yos mahasiswa dari jurusan Akuntansi, melakukan sosialisasi mengenai pencatatan keuangan sederhana yang ditujukan khusus bagi para petani jagung di Dukuh Semen, Desa Menur. Kegiatan sosialisasi ini memberikan edukasi tentang pentingnya pencatatan pengeluaran dan pendapatan hasil pertanian secara rutin dan terstruktur, mulai dari biaya pembelian benih, pupuk, tenaga kerja, hingga hasil penjualan panen.
Melalui pencatatan ini, petani diajak untuk lebih memahami kondisi finansial usaha taninya agar dapat menghitung besarnya laba yang diperoleh atau bahkan mengidentifikasi potensi kerugian sejak awal. Harapannya dengan pemahaman ini, para petani dapat mengambil keputusan yang lebih bijak dan terencana dalam setiap musim tanam, sehingga produktivitas dan efisiensi usaha pertanian mereka dapat meningkat secara berkelanjutan.
“Selama ini petani banyak yang rugi tapi tidak tahu dari mana asal kerugiannya. Dengan pencatatan ini, harapannya mereka lebih cermat dalam mengambil keputusan,” jelas Yos.
Kegiatan ini mendapat antusias tinggi dari para petani yang merasa diberdayakan dan lebih siap menghadapi musim tanam berikutnya.
Tiga Langkah Sehat: Mahasiswa KKN UNDIP Dorong Gaya Hidup Cerdas Lingkungan dan Peduli Dini di Dukuh Semen, Desa Menur.
Fokus pada sektor kesehatan masyarakat, para mahasiswa menghadirkan tiga rangkaian kegiatan utama yang tidak hanya menyasar kesehatan individu, namun juga menyentuh aspek lingkungan sekitar. Mulai dari edukasi pencemaran air tanah akibat pupuk kimia, pencegahan osteoporosis pada lansia, hingga pengenalan gejala stroke sejak dini, semuanya digelar langsung di tengah-tengah warga yang ada di RW 4 Dukuh Semen.
Melihat dominasi aktivitas pertanian di Dukuh Semen, Kennas, mahasiswa Teknik Geologi mengambil langkah preventif dengan membuat peta sebaran potensi pencemaran air tanah akibat penggunaan pupuk kimia berlebih.
“Pupuk kimia memang meningkatkan hasil panen, tapi residunya bisa mencemari air tanah jika tak dikelola dengan baik. Ini berisiko bagi kesehatan masyarakat, apalagi bila airnya dikonsumsi langsung,” ujar Kennas.
Tak hanya itu, ia juga menyebarkan poster edukatif berisi langkah pencegahan sederhana, seperti penggunaan pupuk organik, sistem drainase lahan pertanian, dan pentingnya pemeriksaan kualitas air. Edukasi ini mengajak warga menjadi lebih peduli terhadap ekosistem air dan dampaknya terhadap tubuh manusia, terutama anak-anak dan ibu hamil yang rentan.
Di sisi lain, perhatian terhadap kelompok lansia tak luput dari sorotan. Seraphine, mahasiswa Fakultas Kedokteran UNDIP yang fokus pada permasalahan lansia yang ada di Dukuh Semen, Desa Menur, menggagas kegiatan edukatif mengenai osteoporosis yaitu penyakit tulang yang kerap menyerang di usia lanjut yang disampaikan secara ringan dan mudah dipahami oleh warga lanjut usia.
Dalam sebuah sesi penyuluhan di salah satu rumah warga, Seraphine menjelaskan bahwa osteoporosis sering datang tanpa gejala, namun dapat menyebabkan patah tulang serius. Warga lansia pun diajak memahami gejala awal seperti nyeri punggung, postur membungkuk, atau mudah terjatuh, serta cara-cara pencegahan melalui pola makan sehat dan olahraga ringan. “Saya kira nyeri punggung itu biasa karena usia, ternyata bisa jadi tanda-tanda tulang keropos,” kata salah satu ibu-ibu yang menjadi peserta kegiatan.
Tak hanya penyuluhan, kegiatan ini juga dilengkapi dengan diskusi interaktif. Harapannya, para lansia di Dukuh Semen dapat tetap aktif, sehat, dan mandiri, meski usia terus bertambah.
Di sisi lain, Yovi, mahasiswa lainnya dari KKNT IDBU TIM 62 UNDIP yang fokus pada pengenalan gejala stroke yang dilaksanakan di salah satu rumah RT yang ada di Dukuh Semen, mengingat penyakit ini masih menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Dengan bahasa yang sederhana dan alat bantu visual, Yovi menjelaskan gejala-gejala stroke dengan pemahaman sederhana menggunakan metode “FAST” yang dapat dipahami dan diingat masyarakat seperti wajah perot, tangan melemah, dan bicara pelo, bahkan hilang kesadaran.
Tidak hanya itu, pemeriksaan tekanan darah gratis juga dilakukan sebagai bentuk skrining awal. Hasilnya cukup mencengangkan, karena beberapa warga yang sebelumnya merasa sehat ternyata memiliki tekanan darah tinggi dan langsung diarahkan untuk kontrol ke puskesmas terdekat.
“Saya baru tahu kalau tekanan darah saya tinggi. Untung ada cek gratis dari mbak-mbak KKN,” ungkap Salah satu warga di RT 09 Dukuh Semen dan langsung diarahkan untuk tindak lanjut ke puskesmas.
Digitalisasi UMKM: Dorong Pelaku Usaha Lokal Go Online Lewat QRIS, Aplikasi Siapik, dan Google Maps
Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi penunjang perekonomian warga Dukuh Semen, Desa Menur. Menyadari potensi besar tersebut, tim KKN-T IDBU TIM 62 Universitas Diponegoro menggagas program pendampingan digitalisasi UMKM sebagai bagian dari upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat yang berkelanjutan. Tujuan utama dari program ini adalah mendorong pelaku UMKM untuk lebih terbuka terhadap teknologi serta mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman agar tidak tertinggal dalam era digital.
Program dimulai dengan pelatihan yang diberikan oleh Nirel mahasiswa dari jurusan Akuntansi Perpajakan mengenai pembuatan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), sebuah sistem pembayaran digital yang memungkinkan transaksi secara non-tunai hanya dengan memindai kode QR. Edukasi ini sasarannya dituju pada pelaku usaha dari berbagai jenis, mulai dari pedagang makanan hingga usaha rumahan. Melalui edukasi ini, para pelaku UMKM diajak untuk tidak hanya memahami teknis pembuatan QRIS, tetapi juga manfaatnya dalam menciptakan sistem transaksi yang cepat, aman, dan tercatat. Hadirnya QRIS, konsumen tidak lagi terbatas pada masyarakat lokal saja, namun juga terbuka peluang untuk menarik konsumen dari luar wilayah yang sudah terbiasa dengan sistem pembayaran digital.
Selanjutnya, Eisya yang juga berasal dari jurusan Akuntansi Perpajakan akan melanjutkan rangkaian edukasi digital dengan memperkenalkan aplikasi SIAPIK, sebuah platform pembukuan digital resmi yang diluncurkan oleh Bank Indonesia. Aplikasi ini dirancang khusus untuk pelaku UMKM agar dapat mencatat semua transaksi keuangan usaha mereka secara lebih rapi, otomatis, dan terintegrasi. Melalui simulasi langsung, Eisya menunjukkan cara penggunaan fitur-fitur dalam aplikasi SIAPIK, seperti pencatatan arus kas, laporan keuangan, dan analisis sederhana. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan literasi finansial para pelaku UMKM agar dapat memahami kondisi usaha mereka secara real-time dan dapat mengambil keputusan bisnis yang lebih bijak berdasarkan data yang akurat.
Sementara itu, Bimo salah satu Mahasiswa jurusan Informasi dan Humas turut berperan dalam aspek pemasaran digital dengan memanfaatkan layanan peta digital Google Maps. Mahasiswa membantu memetakan dan menambahkan lokasi UMKM yang berada di wilayah RW 04 Desa Menur ke dalam Google Maps, lengkap dengan nama usaha, deskripsi produk, dan jam operasional. Inisiatif ini bertujuan agar usaha lokal dapat ditemukan dengan mudah oleh konsumen melalui pencarian daring, terutama oleh masyarakat luar desa yang ingin berkunjung atau membeli produk dari Dukuh Semen Desa Menur. Penambahan lokasi UMKM ke peta digital Google Maps memberikan jangkauan pemasaran tidak lagi terbatas pada wilayah sekitar, melainkan dapat meluas hingga ke tingkat kabupaten atau bahkan nasional.
Melalui sinergi program QRIS, aplikasi SIAPIK, dan pemetaan Google Maps, mahasiswa KKN-T UNDIP membuktikan bahwa digitalisasi bukan hanya milik kota besar. Di tangan yang tepat, teknologi dapat menjadi kunci penggerak ekonomi desa yang lebih maju, adaptif, dan siap bersaing di era global. Upaya ini menjadi langkah awal dalam membangun ekosistem UMKM yang tangguh dan berdaya saing tinggi, serta mewujudkan Desa Menur sebagai desa digital yang produktif dan mandiri.
Masyarakat Melek Informasi: Mahasiswa KKN Bangun Desa Menur yang Cerdas, Terhubung, dan Tangguh Digital
Mahasiswa tidak hanya sekadar hadir untuk berbagi ilmu, tetapi juga merancang program yang benar-benar menjawab kebutuhan komunikasi dan informasi warga. Ketiga program unggulan dijalankan secara sinergis oleh mahasiswa: Hany, Maria, dan Diaz, yang masing-masing membawa kontribusi unik namun saling melengkapi untuk membangun desa yang terhubung dan bijak informasi.
Mahasiswi bernama Hany mengambil peran sebagai fasilitator literasi digital di tengah masyarakat Dukuh Semen. Ia menyelenggarakan sosialisasi edukatif tentang bahaya hoaks dan pentingnya bersikap kritis terhadap informasi, khususnya yang beredar di media sosial dan grup percakapan daring.
Dalam kegiatan ini, warga dikenalkan cara mengenali ciri-ciri berita palsu, pentingnya verifikasi sebelum membagikan informasi, dan bagaimana dampak penyebaran hoaks bisa memecah persatuan sosial. “Banyak warga yang tanpa sadar membagikan hoaks, bukan karena niat buruk, tapi karena belum tahu bagaimana memeriksa kebenarannya,” ujar Hany.
Tak hanya itu, Hany juga mengenalkan layanan digital milik pemerintah, seperti aplikasi administrasi kependudukan online, kanal informasi bantuan sosial, serta portal kesehatan nasional. Dengan ini, warga didorong agar lebih mandiri dalam memanfaatkan teknologi digital untuk kebutuhan harian secara aman dan efisien.
Untuk menjangkau kelompok masyarakat yang belum akrab dengan media digital, mahasiswa Maria, Salah satu dari Kelompok D TIM 62 KKN UNDIP berinisiatif membangun papan informasi kepada salah satu RT yang ada di RW 04 Dukuh Semen. Papan ini dirancang sebagai sarana komunikasi visual antara pemerintah lokal dan masyarakat. “Papan ini bukan sekadar tempelan pengumuman. Ini adalah jembatan komunikasi yang nyata bagi warga yang tidak selalu terhubung ke internet,” tutur Maria saat peresmian papan informasi. Ke depannya, papan ini dapat dikelola secara mandiri oleh warga sebagai alat komunikasi jangka panjang yang adaptif dan terus diperbarui.
Tak kalah menarik, Diaz, mahasiswa Teknik Listrik Industri, turut terlibat dalam pembuatan website resmi Desa Menur bersama tiga rekannya, yaitu Hany, Maria, dan Almira. Website ini dirancang oleh Shulhan, mahasiswa Teknik Komputer dari kelompok lain yang berfokus di RW 1 Desa Menur. Website ini dirancang sebagai platform publikasi resmi yang menampilkan profil desa, administrasi kependudukan, struktur organisasi pemerintah desa, serta portal berita yang juga ditulis oleh mahasiswa dari kelompok RW 1 Desa Menur. Hadirnya website ini, Desa Menur kini dapat menjangkau publik lebih luas, membuka peluang kerja sama, serta mendokumentasikan proses pembangunan secara transparan.
Dampak Nyata KKN: Kolaborasi yang Menginspirasi
Program KKN ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat mampu menghasilkan dampak yang positif dan berkelanjutan.
Dengan semangat pengabdian, mahasiswa KKN berhasil membawa angin segar dan semangat perubahan bagi Desa Menur. Harapannya, inisiatif yang telah dilakukan dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi desa-desa lainnya.
Instagram KKN: @diaryofmenur