NASIONALISME.NET, KARAWANG – Lahan pertanian di Desa Lemahmulya mengalami tantangan serius akibat perluasan daerah pemukiman.
Sejumlah petani, khususnya yang mengandalkan tanaman sayur sebagai sumber penghidupan, mulai merasa cemas.
Mereka khawatir penggusuran lahan akan mengakibatkan kehilangan mata pencaharian, terutama jika lahan yang tersisa terus berkurang.
Dalam upaya membantu mengatasi permasalahan tersebut, mahasiswa yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) IPB hadir di Desa Lemahmulya dengan membawa solusi bermanfaat berupa program vertikultur pada Senin (15/07/2024).
Vertikultur merupakan metode menanam secara vertikal yang memungkinkan petani untuk tetap menanam tanaman meskipun lahan tanah semakin terbatas atau bahkan sudah tidak tersedia lagi.
Program vertikultur ini dimulai dengan sosialisasi kepada warga desa. Mahasiswa KKN IPB menjelaskan manfaat dari vertikultur, serta bagaimana sistem ini dapat menjadi alternatif bagi para petani yang terancam kehilangan lahan.
Sosialisasi tersebut diikuti dengan pelatihan dan implementasi langsung, di mana warga diajak untuk mencoba menanam tanaman sayuran di rak vertikultur yang telah disiapkan.

Antusiasme warga desa terhadap program ini sangat tinggi, terutama ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Setelah mendapatkan pencerahan dari program ini, ketua Gapoktan mengusulkan agar program vertikultur dikembangkan lebih lanjut dengan dukungan dari pemerintah desa.
Dalam usulannya, Gapoktan menyarankan agar dana ketahanan pangan desa dialokasikan untuk membangun rak-rak vertikultur di setiap Posyandu yang ada di Desa Lemahmulya.
Rencananya, sayuran yang dihasilkan dari vertikultur ini akan dimanfaatkan untuk menyediakan makanan bergizi bagi anak-anak desa (yang secara khusus diarahkan untuk mencegah stunting).
Program KKN IPB di Desa Lemahmulya ini diharapkan tidak hanya dapat menyelamatkan mata pencaharian petani dari ancaman penggusuran, tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang bagi peningkatan kesehatan anak-anak desa. Para mahasiswa KKN IPB berharap bahwa program vertikultur ini bisa menjadi inspirasi bagi desa-desa lain yang menghadapi masalah serupa.
Editor: Erna Fitri, Tim NASIONALISME.net