NASIONALISME.NET – Sebelum resmi menjadi dokter, mahasiswa fakultas kedokteran yang telah lulus diharuskan menjalani program yang disebut koas. Lantas, apa itu koas di kedokteran dan apa saja tahapan yang harus dilalui?
Apa itu Koas?
Koas adalah program profesi yang harus diikuti lulusan fakultas kedokteran untuk mendapatkan gelar dr. atau dokter. Seperti diketahui, mahasiswa yang sudah mendapatkan gelar S.Ked (Strata Kedokteran) tidak bisa langsung membuka praktik ataupun menjadi dokter.
Ini dikarenakan tanggung jawabnya yang besar dan berkaitan dengan nyawa manusia. Melalui program ini, mahasiswa bisa mempraktikkan teori-teori yang sudah dipelajari secara langsung dengan bimbingan dari profesional. Baik itu spesialis ataupun dokter residen.
Dengan kata lain, mahasiswa akan diuji kecakapannya sebagai asisten dokter terlebih dulu alih-alih menjadi dokter sebenarnya. Program ini akan membantu mahasiswa dalam memahami kondisi pasien sehingga dapat memberikan diagnosis tepat serta melakukan tugasnya secara profesional.
Untuk diketahui, saat ini koas atau co-assistant sendiri dikenal dengan sebutan dokter muda. Adapun tugasnya bisa dikatakan cukup banyak mengingat pada masa ini, mahasiswa diharuskan melalui tahapan dengan stase mayor, sedang, hingga minor.
Tahapan Program Koas bagi Mahasiswa Kedokteran
Setelah tahu apa itu koas di kedokteran, terdapat beberapa tahapan dalam program profesi dokter ini yang juga penting dilalui mahasiswa. Tahapan yang juga disebut masa klinis ini meliputi proses analisis penyakit, wawancara pasien, membaca rontgen, memeriksa bangsal, hingga meresepkan obat.
Dalam tahap tersebut sendiri, biasanya mahasiswa koas akan dirotasi ke beberapa departemen maupun spesialisasi. Berikut penjelasan ringkasnya.
-
Stase Minor: Pada stase ini, koas akan menjalani latihan di bagian radiologi, penyakit paru, penyakit gigi dan mulut, hingga anestesi. Selain itu, mahasiswa akan berkunjung dan melakukan praktik di bagian kardiologi dan kedokteran vaskuler, farmasi, serta kedokteran fisik dan rehabilitasi. Masa ini biasanya akan menghabiskan waktu selama 2 minggu saja.
-
Stase Sedang: Adapun di stase sedang, mahasiswa koas biasanya akan menghabiskan waktu selama 4 minggu sampai 8 minggu. Dalam waktu tersebut, tempat praktik koas umumnya meliputi departemen penyakit kulit dan kelamin, penyakit saraf, psikiatri, serta penyakit mata. Selain itu, koas juga akan belajar menangani pasien di departemen penyakit Telinga, Hidung, dan Tenggorokan (THT).
-
Stase Mayor: Selain dua stase tadi, mahasiswa juga perlu melewati masa koas di departemen penyakit dalam selama 6 minggu sampai 8 minggu. Tidak hanya itu, koas juga biasanya akan diajak melakukan praktik bedah, tes obgyn, serta mempelajari kesehatan anak dan masyarakat.
Program koas ini umumnya berlangsung selama 1,5 tahun hingga 2 tahun. Pada masa inilah mahasiswa bisa mendapatkan pengalaman menangani pasien secara langsung yang bisa dipraktikkan ketika menjadi dokter. Mahasiswa juga bisa mempelajari hal-hal baru dari profesional yang mungkin belum pernah dipelajari sebelumnya selama kuliah.
Jika masa klinis sudah dilewati, mahasiswa kedokteran bisa melanjutkan tahap ujian sertifikasi berikutnya. Seperti UKMPPD (Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter) yang diselenggarakan Kemristekdikti dan sertifikasi STR untuk tanda terdaftar sebagai tenaga medis.
Apakah Koas itu Digaji?
Salah satu pertanyaan yang tak jarang ditanyakan ketika membahas apa itu koas di kedokteran ialah gajinya. Sebenarnya, koas itu digaji atau tidak?
Perlu diketahui, mahasiswa yang menjalani program koas tidak akan mendapatkan gaji. Pasalnya, tahapan ini masih termasuk salah satu program dari universitas, yaitu latihan untuk memaksimalkan kemampuan calon dokter.
Setelah membaca ulasan ini, sudah tahu apa itu koas di kedokteran, tahapan selama programnya berlangsung, maupun gajinya, bukan?
Editor: Erna Fitri, Tim NASIONALISME.net