NASIONALISME.NET, WONOSOBO — Pada rangkaian program KKN Undip Tim I Desa Kalipuru 2024/2025, yang mengusung program “Master Plan UMKM Desa dalam Upaya Memanfaatkan Potensi Desa” dengan judul “KALIPIK (Kalipuru Keripik): Kreasi dan Inovasi Produk Olahan Singkong dan Pisang Kalipuru untuk Peningkatan Ekonomi dan Keberlanjutan”, telah dilaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang berfokus pada peningkatan daya saing dan nilai jual produk pertanian lokal.
Kegiatan dibagi menjadi dua sesi utama, yaitu sesi pemberian materi pada Rabu, 29 Januari 2025 dan sesi workshop atau praktik langsung pada Kamis, 30 Januari 2025.
Sesi pertama difokuskan pada penyampaian teori serta wawasan penting terkait produksi dan pemasaran produk, sedangkan sesi kedua lebih menitikberatkan pada praktik langsung oleh warga kalipuru.
Program bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada petani, ibu rumah tangga, dan pemuda desa dalam mengolah singkong dan pisang menjadi produk bernilai tambah, seperti keripik.
Selain itu, peserta juga diberikan edukasi mengenai strategi periklanan, higiene produksi, pemasaran digital, uji laboratorium dan sertifikasi BPOM, serta pengelolaan keuangan. Diharapkan melalui kegiatan ini, masyarakat Desa Kalipuru dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan dalam mengembangkan produk lokal sehingga memiliki daya saing yang lebih tinggi di pasaran.
Pada Rabu, 29 Januari 2025 merupakan hari pertama pemberian materi, para peserta mendapatkan berbagai materi dari mahasiswa yang berasal dari berbagai fakultas dan jurusan.
Sesi ini bertujuan untuk memberikan wawasan mendalam mengenai pengelolaan usaha berbasis potensi lokal serta aspek teknis dalam produksi dan pemasaran produk olahan singkong dan pisang. Beberapa topik yang disampaikan antara lain:
- Membangun UMKM Berbasis Potensi Lokal oleh Dany Satria Atmaja (Ekonomi Islam), memberikan wawasan mengenai strategi pengembangan usaha berbasis potensi lokal agar lebih kompetitif.
- Mesin Perajang sebagai Alat Akselerasi Proses oleh Athaya Mirabel (Teknik Mesin) dan Ainun Najib Khasbunallah (Teknik Elektro), menjelaskan manfaat mekanisasi dalam meningkatkan efisiensi produksi.
- Higiene dan Sanitasi Makanan oleh Susianty Nurvitasari (Kesehatan Masyarakat), membahas pentingnya kebersihan dan keamanan pangan dalam produksi makanan olahan.
- Uji Laboratorium sebagai Bukti Kualitas Produk oleh David Jonathan Gleneagles Siahaan (Teknik Kimia) dan Leyla Rahma Nidaa’ul H. (Fisika), membahas pentingnya uji laboratorium dalam menjamin kualitas produk.
- Pentingnya Pendaftaran BPOM untuk UMKM oleh Muhammad Fatur Rizqi Prayoga (Ilmu Pemerintahan), menjelaskan prosedur dan manfaat pendaftaran BPOM untuk produk makanan.
- Pentingnya NIB dan NPWP bagi Pelaku Usaha oleh Farah Putri Adellia (Hukum), mengedukasi peserta mengenai legalitas usaha dan perizinan yang diperlukan.
- Strategi Branding dan Pemasaran Produk oleh Moktika Azmi (Manajemen dan Administrasi Logistik) dan Maheswara Rizky Pasopati (Arsitektur), membahas cara membangun citra merek dan strategi pemasaran digital agar produk lebih dikenal luas.

Pada Kamis, 30 Januari 2025 merupakan hari kedua untuk praktik dan demontrasi, setelah menerima materi di hari pertama, peserta diberikan kesempatan untuk mempraktikkan keterampilan yang telah dipelajari.
Para peserta melakukan demonstrasi langsung dalam berbagai aspek production dan packaging yaitu produk singkong dan pisang. Dalam demonstrasi ini terdapat dua tahap utama, yaitu produksi dan pengemasan.
- Tahap produksi mencakup proses pengupasan hingga pemotongan singkong dengan cermat agar menghasilkan potongan yang optimal dan penggorengan hingga tingkat kematangan yang optimal.
- Tahap pengemasan meliputi pembumbuan dengan 3 sendok teh bubuk susu dan 3 sendok teh bubuk keju untuk cita rasa yang lezat, serta pengemasan dengan stiker sebagai identitas produk.
Melalui program KALIPIK, masyarakat Desa Kalipuru berharap dapat meningkatkan pendapatan mereka dengan mengoptimalkan potensi pertanian yang ada.
Selain itu, terbentuknya kelompok UMKM yang terorganisir akan membuka peluang kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Dengan adanya sinergi antara mahasiswa dan masyarakat desa, diharapkan program ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi ekonomi desa serta menciptakan produk lokal yang memiliki daya saing tinggi di pasar nasional.
Editor: Erna Fitri, Tim NASIONALISME.net